Ada kalanya jantungmu akan berdetak dengan cepat. Hal itu dapat terjadi karena berbagai penyebab detak jantung cepat, misalnya mengalami stres atau efek olahraga.
Apa pun penyebabnya, jantung yang berdetak terlalu cepat akan membuatmu tidak nyaman. Pada beberapa kasus, bahkan detak jantung yang cepat bisa menyebabkan seseorang pingsan.
Penyebab detak jantung cepat bukan hanya stres atau efek olahraga. Ada pula penyebab lainnya yang bisa kamu temui dalam artikel ini.
Mengenal Detak Jantung Cepat
Detak jantung yang cepat disebut dengan takikardia, yaitu detak jantung yang melebihi 100 kali per menit dalam kondisi istirahat. Padahal, detak jantung yang normal adalah 60 kali per menit.
Takikardia disebabkan oleh gangguan listrik pada jantung yang memiliki peran penting dalam mengontrol irama detak jantung.
Takikardia tidak selalu berbahaya. Biasanya, kondisi ini muncul tanpa komplikasi. Jantung bisa berdetak dengan cepat karena aktivitas sehari-hari, misalnya:
- Dehidrasi
- Gula darah rendah
- Tekanan darah rendah
- Efek olahraga dengan intensitas berat
- Merasa stres, cemas, atau panik
- Merasa kaget
- Sedang hamil
- Sedang menstruasi
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Efek samping mengonsumsi alkohol, kafein, dan rokok secara berlebihan
Penyebab Detak Jantung Cepat
Meski detak jantung cepat bisa muncul karena aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan. Contoh masalah kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:
- Aritmia
Aritmia merupakan gangguan serius pada jantung yang ditandai dengan irama detak jantung yang tidak normal. Aritmia bisa membuat jantung berdetak lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan. Akibatnya tentu fatal bagi aktivitas pemompaan darah pada jantung.
- Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu banyak dan terlalu aktif. Penderita hipertiroidisme akan merasakan jantungnya berdebar dengan cepat, tubuh terasa lemas, banyak berkeringat, serta sering merasa cepat dan lelah.
- Jantung Koroner
Penyebab detak jantung berdetak cepat selanjutnya adalah jantung koroner. Penyakit ini terjadi ketika lemak menyumbat arteri koroner. Akibatnya adalah nyeri dada, jantung berdetak cepat, sesak napas, dan serangan jantung.
- Serangan Panik
Serangan panik adalah gangguan kesehatan emosional yang juga berakibat pada fisik manusia. Ketika seseorang mengalami serangan panik, jantungnya akan berdetak cepat. Tak jarang, ia juga akan merasakan mual, lemas, berkeringat dingin, hingga nyaris pingsan.
- Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi turunnya kadar gula darah hingga di bawah angka normal, yaitu antara 70 hingga 140 mg/dL. Penderita hipoglikemia umumnya merasakan jantung berdebar, pucat, berkeringat dingin, pusing, lemas, dan tubuhnya gemetaran.
- Dehidrasi
Kamu sebaiknya minum cukup air setiap hari, karena kekurangan air atau dehidrasi merupakan salah satu penyebab detak jantung cepat.
Ketika kamu dehidrasi, jantungmu akan bekerja lebih kuat untuk mengalirkan darah dan cairan ke seluruh tubuh, mengakibatkan jantung berdetak cepat.
- Anemia
Penyebab jantung berdetak cepat selanjutnya adalah anemia yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Anemia membuat penderitanya mengalami jantung berdetak cepat, merasa cepat lelah, hingga mengalami sesak napas.
Cara Menangani Jantung Berdetak Cepat
Untuk menangani jantung yang berdetak cepat, berikut ini adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan:
- Menghindari penyebab detak jantung cepat. Misalnya nikotin, kafein, alkohol, atau obat-obatan tertentu.
- Melakukan meditasi ketika merasa stres atau cemas.
- Minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi dan makan secara teratur dengan gizi seimbang agar tidak hipoglikemia.
- Beristirahat dengan cukup.
- Menghindari olahraga secara berlebihan.
- Mengunjungi dokter apabila detak jantung yang berdetak cepat disertai dengan nyeri dada, sesak napas, atau pusing.
Itulah dia penyebab detak jantung cepat dan cara menanganinya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu.
0 Comments