Pernahkah kamu berpikir apakah ada perbedaan cinta dan sayang menurut psikologi? Apakah ‘cinta’ dan ‘sayang’ hanyalah kata yang biasa digunakan sehari-hari dan dimaknai secara umum?

Perasaan manusia terdiri dari banyak lapisan. Memahami hal tersebut bisa membawa kamu semakin memahami diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Termasuk pula memahami perbedaan cinta dan sayang menurut psikologi. 

Memahami Apa Itu Sayang dan Apa Itu Cinta

Untuk mengetahui perbedaan cinta dan sayang menurut psikologi, mari memulai dengan definisinya. Rasa sayang dapat dipahami sebagai perasaan yang menunjukan ketertarikan tanpa adanya keterikatan secara seksual. Rasa sayang bisa timbul kepada siapapun baik itu manusia, hewan, dan hal lainnya. 

Sementara itu, rasa sayang pada pasangan ditimbulkan oleh minat romantis atau cinta. Lalu apa itu cinta? 

Cinta memiliki makna yang jauh lebih intens. Seringkali mencakup keinginan akan keintiman dan kontak fisik. Monika Parikh, seorang pakar relasi mengatakan, proses menyayangi disadari oleh naluri dan logika sehingga menimbulkan rasa ikhlas (tidak mengharapkan imbalan apapun).

Perasaan ini adalah respons alami dari hasrat atau keinginan untuk menunjukan kepedulian, perhatian, empati, dan rasa ingin melindungi sesuatu.

Cinta adalah emosi dasar manusia. Menurut psikolog Pingkan Rumondor, cinta adalah emosi yang kompleks mencakup pemujaan, kelembutan, rasa sayang, dan akumulasi perasaan lainnya. Oleh karena itu, memahami bagaimana dan mengapa itu terjadi tidak selalu mudah.

Sementara itu, psikolog Zick Rubin mengidentifikasi cinta terdiri dari tiga perasaan, yaitu kasih sayang, keintiman, dan perhatian. 

Perbedaan Cinta dan Sayang Menurut Psikologi

Perbedaan cinta dan sayang paling mudah diukur dari emosi dan tindakan. Berikut uraian lengkapnya:

1. Memicu perubahan hormon euforia

Hormon dopamine dan norepinephrine akan diproduksi saat kamu bertemu dengan orang yang dicintai dan membuat kamu merasakan euforia. Bahkan saat kamu hanya melihat orang tersebut dari jauh, kamu akan merasakan ketegangan dan senang yang bercampur.

Beberapa orang akan terangsang secara seksual karena hormone estrogen dan testosteron terkadang ikut berperan. Kondisi tersebut belum tentu terjadi saat bertemu orang yang disayangi.

2. Perasaan rindu yang sering dan intens

Perasaan cinta akan membuat kamu terus-menerus teringat pada sosok orang tersebut. Ada kalanya sampai membuat tidak produktif. Sementara itu, umumnya orang yang rindu sesekali saja pada orang yang disayangi.

3. Menempatkannya sebagai prioritas 

Hal ini tidak terjadi secara intens untuk orang yang disayangi. Orang yang saling mencintai bisa sangat betah untuk berlama-lama bersama. Hal ini karena cinta membuat seseorang memprioritaskan waktu dan hal lain untuk yang dicintainya. Ini sekaligus menjadi perbedaan cinta dan nafsu. 

4. Melihat (hanya) kebaikan dan kelebihan

Rasa sayang cenderung bersifat objektif, sementara cinta bisa membuat kamu melihat pasangan secara subjektif. Cinta membuat kelebihan dan kebaikan kecil dari orang tersebut menjadi terasa besar. Bahkan beberapa orang bisa terjebak buta akan kekurangan pasangan dan memicu hubungan yang tidak sehat.

5. Cinta menahan diri untuk berpendapat dengan bebas

Cinta bisa membuat pendapat yang ingin diungkapkan menjadi terbatas. Tidak sedikit orang yang mencintai akan cenderung menurut pada pasangan. Perasaan sayang memberi ruang berpikir lebih lega sehingga kamu bisa mempertimbangkan hal lain dibanding hanya berat pada satu sisi saja.

Dari uraian perbedaan cinta dan sayang menurut psikologi tersebut, ada hal bisa kamu simpulkan. Sebaiknya, kamu menimbang seperti apakah cinta yang sehat. Mengingat perasaan ini sering berefek bumerang bagi yang mencintai dan yang dicintai. Cinta ataupun rasa sayang semestinya dijadikan sumber hidup yang positif.

Categories: Seks

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *