Umumnya, wanita akan mengalami menopause ketika usianya melebihi 45 tahun. Namun, ada kalanya menopause pada wanita akan datang sebelum usia tersebut. Wanita yang mengalami menopause sebelum berusia 45 tahun disebut mengalami menopause dini.

Jika kamu adalah wanita dewasa yang belum berusia 45 tahun, kamu perlu tahu gejala menopause dini. Tulisan ini akan membantumu mengenali tanda gejala menopause dini, silakan dibaca dengan seksama.

Gejala Menopause Dini

Gejala menopause dini yang paling jelas adalah menstruasi yang tidak teratur atau tidak datang secara berkala. Namun, jika menstruasi yang kamu alami memang biasanya tidak lancar, gejala tersebut akan sulit diamati.

Biasanya, selain tidak mengalami menstruasi atau menstruasi tidak teratur, wanita yang mengalami menopause dini juga mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Sulit tidur.
  • Hasrat seksual menurun.
  • Vagina lebih kering sehingga hubungan seksual jadi tidak nyaman.
  • Sering berkeringat di malam hari.
  • Mengalami masalah dengan ingatan dan konsentrasi.
  • Sering merasa khawatir atau tidak mood melakukan apapun.
  • Tubuh bagian atas tiba-tiba terasa panas, biasa disebut dengan hot flushes atau semburan panas.
  • Kesulitan menahan kencing.
  • Kulit, mata, dan mulut terasa kering.

Penyebab Menopause Dini

Apa yang menyebabkan menopause datang terlalu cepat? Kamu tentu bertanya-tanya. Di bawah ini adalah penyebab menopause dini untuk menghapuskan rasa penasaranmu:

  1. Pengobatan kanker

Pengobatan kanker seperti radioterapi dan kemoterapi memang dapat menyebabkan kegagalan ovarium. Peluang terjadinya masalah ovarium akan lebih besar jika kamu melakukan pengobatan kanker pada otak dan daerah panggul. Kegagalan tersebut bisa berlangsung sementara, tetapi bisa juga permanen.

  1. Pengangkatan ovarium

Operasi pengambilan ovarium biasa disebut dengan ooforektomi bilateral. Operasi ini dapat menyebabkan kamu berhenti mengalami menstruasi dan kadar hormonmu akan berkurang drastis.

  1. Pengangkatan rahim

Operasi pengangkatan rahim biasa disebut dengan histerektomi. Histerektomi biasa disertai dengan pengangkatan ovarium, tetapi bisa juga tidak. Jika tidak, kamu tidak akan langsung mengalami menopause dini karena ovarium akan terus memproduksi hormon. Namun, kamu akan mengalami menopause lebih cepat dari seharusnya, sekitar 1 atau 2 tahun lebih awal.

  1. Kegagalan ovarium

Menopause dini terjadi karena ovarium tidak memproduksi hormon. Ketika hal itu terjadi, ovarium disebut mengalami kegagalan.

Umumnya, kegagalan ovarium disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya. Contohnya yaitu TBC, malaria, penyakit autoimun, dan kelainan kromosom.

  1. Riwayat keluarga

Sering kali, keluarga menurunkan menopause dini. Jika seseorang di keluargamu mengalami menopause dini, ada kemungkinan kamu juga mengalaminya.

  1. Merokok

Menurut penelitian, wanita yang merokok akan mengalami menopause dini dua tahun lebih cepat dari wanita yang tidak merokok.

Efek Menopause Dini

Menopause dini dapat menimbulkan efek samping, yaitu:

  1. Rentan terkena penyakit

Menopause dini bisa menyebabkan kamu lebih berisiko terkena penyakit. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kadar hormon estrogen yang bermanfaat bagi tubuh.

Contoh penyakit yang rentan dialami wanita menopause dini yaitu osteoporosis, penyakit jantung, kanker ovarium, kanker usus besar, penyakit gusi, penyakit kehilangan gigi, dan katarak.

  1. Gejala menopause yang parah

Kamu sudah tahu menopause memiliki gejala-gejala tertentu. Beberapa wanita ada yang mengalami gejala menopause dini cukup parah sehingga menganggu aktivitas sehari-hari.

  1. Masalah kesehatan mental

Menopause dini sering menyebabkan kesedihan. Meski hal ini umum terjadi, kesedihan akibat menopause dini perlu diwaspadai jika tidak dapat dikontrol. Sebab, akibatnya wanita bisa mengalami stres dan depresi.

Penanganan Menopause Dini

Ketika pertama kali mengalami gejala menopause dini, kamu dapat segera melakukan konsultasi dengan dokter.

Pertama, dokter akan bertanya tentang gejala yang kamu alami. Setelah itu, barulah dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengecek kadar hormon estrogen dan FSH.

Jika kamu terkonfirmasi mengalami menopause dini, dokter bisa saja menyarankan agar kamu melakukan terapi hormon atau mengonsumsi pil kontrasepsi. Pengobatan ini dilakukan hingga usia seharusnya kamu mengalami menopause. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat terjadi akibat kurangnya kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Ketika kamu mengalami gejala menopause dini, kamu tidak bisa mengalami menstruasi kembali. Namun, jangan berkecil hati karenanya. Kamu tetap wanita yang hebat meski sudah tak lagi mengalami menstruasi.

Categories: Menstruasi

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *